Apakah statistical power? Statistical power, atau kadang dikenal dengan power dari suatu pengujian pada tingkat signifikansi α didefinisikan sebagai suatu probabilitas akan menerima hipotesis null ketika hipotesis tersebut benar. Secara ringkas, dapat dirangkum dalam tabel berikut. Maksudnya? Ada baiknya kita bahas satu persatu istilah – istilah di atas. Apa itu hipotesis? Suatu pernyataan yang akan diuji ‘kebenarannya’. Yang dimaksud kebenaran di sini adalah relative, yaitu seberapa kuat pernyataan tersebut didukung oleh data. Hipotesis terbagi dua, yaitu:
- Hipotesis awal (hipotesis null), biasa disimbolkan Ho.
- Biasanya mengambil satu nilai tertentu, spesifik.
- Dapat berupa satu nilai yang spesifik, ataupun berupa interval.
- Biasanya ‘kecurigaan’ kita dinyatakan di sini
yang berarti suatu tindakan yang benar, bukan? Jika memang salah, harus ditolak, dengan tingkat keyakinan yang tinggi. Jika menolaknya ragu – ragu (power kecil), maka sama saja tidak yakin apakah memang benar Ho tersebut salah. Karena itu, saat Ho tidak ditolak → apa memang penerimaan ini karena Ho benar? Masih ingat logika implikasi?probabilitas menerima Ho pada saat Ho benar.
Jika p maka q setara dengan jika ~q maka ~p .
Jika hujan maka saya pakai payung
setara dengan
jika saya tidak pake payung maka pasti saat itu tidak hujan (karena kalau hujan saya pasti akan pakai payung).
Menggunakan logika tersebut, maka:Jika Ho salah , maka tolak Ho,
setara dengan
Dan tingkat kebenaran pernyataan ini pada uji kita diukur oleh power. Dan pengujian yang bisa dipercaya semestinya memberikan power yang besar. Seberapa besar power yang bagus? Makin dekat dengan 1 makin bagus, artinya tingkat keyakinan kita terhadap kebenaran hasil uji tersebut mendekati 100%. Namun, umumnya 0.8 sudah dianggap cukup baik. Bagaimana mendapatkan power yang besar? Nilai power ditentukan oleh:jika Ho tidak ditolak, maka mesti karena Ho tidak salah.
- Variabilitas data (diukur dari variansi): makin besar variansi data, makin kecil power.Logis saja kan? Makin susah mengambil kesimpulan dari sesuatu yang kondisinya sering berubah – ubah.Biasanya kondisi ini sudah inheren di populasi, susah diatasi. Akan tetapi bisa sedikit diperbaiki dengan merancang cara pengumpulan data dengan cermat.
- Ukuran sampel: makin besar ukuran sampel, power makin besar.
Logis juga kan? Makin besar sampel, makin banyak informasi yang diperoleh, makin meyakinkan hasil pengujian. Di bagian ini biasanya peneliti bisa berperan lebih banyak, tingkatkan jumlah sampel untuk meningkatkan power pengujian. Akan tetapi, tetap ada kendala yang muncul, misalnya terbentur masalah keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga atau sumber daya lainnya.
Apakah kita bisa mengetahui berapa power pengujian sebelum bahkan mengumpulkan data? Bisa, dengan syarat kita tahu informasi mengenai kondisi populasi (variansi), bisa dari pengalaman atau literature, dan ukuran sampel yang akan diambil. Atau dengan pilot study terlebih dahulu. Pada perangkat lunak R, bisa dilakukan dengan menggunakan package “pwr”. Untuk uji t, ikuti syntax berikut. Contoh: Data hipotesis denyut jantung, diukur dengan variable hr (heart rate), akan diuji apakah rerata denyut jantung 150 atau bukan. Diperoleh hasil Ho tidak ditolak. Maka ingin diketahui power pengujian. Karena df = 269, maka kita tahu bahwa n = 269 + 1 = 270. dimana mean (hr) dan standar deviasi, sd(hr) dihitung langsung dari data. Seandainya kita belum punya data sama sekali, namun kita ingin mengetahui power jika akan menggunakan sampel berukuran 270, dengan rerata pengamatan kita nanti tidak jauh berbeda nilai dugaan kita (delta = 0.3), perkiraan standar deviasi 1.5, dan tingkat signifikansi 5%, maka dengan prosedur berikut: diperoleh power = 0.906. Cukup besar. Akan tetapi, katakan kita ingin power yang lebih besar, misal 99%. Berapakah ukuran sampel yang diperlukan? Ternyata diperlukan paling tidak 462 pengamatan untuk power sebesar itu. Wajar saja, bukan? No pain, no gain. Ingin hasil meyakinkan, bekerjalah lebih keras, kumpulkan data lebih banyak. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, atau saran maupun komentar, silakan tinggalkan pesan ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Relevant & Respectful Comments Only.