,
dengan fungsi densitas(2)
Mean dan variansi dari distribusi Gamma diberikan oleh dan . Beberapa bentuk densitas distribusi Gamma ditampilkan berikut: Posterior Dari pembahasan sebelumnya, dengan Data: , i.i.d, dengan likelihood seperti (1), dan Prior untuk : dengan densitas seperti pada (2), maka Posterior untuk : Sehingga, untuk model Poisson dengan: Prior: , Likelihood data: , maka Posterior: Mean posterior dari adalah: merupakan jumlah terboboti antara mean prior dan mean sampel . Analogi dengan ukuran sampel dan jumlah nilai data , maka- dapat diinterpretasikan sebagai banyaknya pengamatan prior, dan
- sebagai penjumlahan nilai dari pengamatan prior tersebut.
, untuk lembaga A
, untuk lembaga B.
Ringkasan numerik untuk kedua data tersebut: Jika parameter , maka distribusi posterior dari kedua parameter tersebut adalah: Taksiran posterior untuk mean, modus, dan interval kepercayaan 95% untuk dan dapat diperoleh dari distribusi Gamma posterior. Grafik distribusi prior (sama untuk A dan B) dan posterior dapat diperoleh sebagai berikut: Dan diperoleh hasil [caption id="attachment_2742" align="aligncenter" width="401"] Distribusi dari parameter theta (hitam = prior, merah dan biru = posterior untuk A dan B)[/caption] Intepretasi: Terlihat bahwa likelihood cukup berperan meng-update informasi dari prior, sebagaimana ditunjukkan oleh distribusi posterior (A = merah, B = biru) yang berbeda dengan distribusi prior (hitam). Grafik tersebut juga mengindikasikan bahwa jumlah kasus korupsi secara rata – rata ( di lembaga A relative lebih sedikit daripada di lembaga B (grafik merah di sebelah kiri grafik biru (). Tapi itu kan secara rata – rata, gambaran umum. Bagaimana untuk prediksi, kasus per kasus? Apakah lembaga A , dengan kebijakan e-budgeting, memang memiliki kasus korupsi yang lebih sedikit dibanding lembaga B? Untuk menjawab hal ini, kita dapat menghitung peluang terjadinya hal tersebut menggunakan posterior predictive distribution. Sebagaimana telah ditunjukkan di atas, distribusi binomial negative merupakan posterior predictive distribution dari dan . Misalkan akan dilihat berapa peluang terjadi kasus korupsi, untuk . pA adalah peluang terjadinya kasus korupsi di lembaga A, dan pB untuk hal yang sama di lembaga B. Penyajian grafis di bawah ini: [caption id="attachment_2744" align="aligncenter" width="381"] Posterior predictive probabilitas untuk ditemukannya kasus korupsi pada lembaga A (hitam) dan lembaga B (merah).[/caption] Intepretasi: Dari plot di atas terlihat bahwaprobabilitas untuk tidak ditemukannya kasus korupsi di lembaga A jauh lebih tinggi daripada lembaga B, hampir sama untuk 1 kasus korupsi, dan untuk lebih dari 1 kasus lebih berpeluang untuk terjadi di lembaga B. Data untuk contoh dapat diunduh di sini (data-korupsi). Syntax R dapat diunduh di sini (model-poisson_syntax).
No comments:
Post a Comment
Relevant & Respectful Comments Only.