Tujuan:
Estimasi fungsi kumulatif hazard dengan metode Kaplan-Meier (KM) dan metode Nelson-Aalen (NA), dan membandingkan hasil dari kedua metode tersebut secara grafis.Kasus 1: Data Tongue
Dataset ini diambil dari Klein and Moeschberger (1997) berupa data kanker lidah dari 80 pasien. Data berisi 3 pengukuran, yaitu:
- Time : lama waktu dalam masa studi hingga meninggal (atau tersensor), dalam minggu.
- Delta: Indikator kematian (1 jika pasien meninggal, 0 jika tidak).
- Type: tipe DNA tumor (1 = aneuploid, 0= diploid).
install.packages("KMsurv")
Sesudah itu, lakukan langkah berikut:
Perintah attach digunakan agar R mengenali variable pada suatu dataset, tanpa harus dituliskan nama datasetnya. Untuk jelasnya, perhatikan berikut:Untuk data leukemia, ketika hanya dipanggil variable “x”, makaR tidak mengenali. Harus menggunakan perintah “leukemia$x”baru dikenali. Namun, berbeda halnya jika data leukemia sudah di-attach, maka dapat langsung dipanggil, seperti berikut:
Untuk melanjutkan bekerja dengan data tongue, detach dahulu data leukemia, dan attach kembali data tongue, seperti berikut: Dari hasil di samping, diperoleh informasi bahwa pasien 1, menderita kanker lidah dengan tipe tumor DNA aneuploid (type=1), meninggal (delta=1) data baru seminggu berada dalam studi (time=1). Sementara pasien 78, menderita kanker lidah dengan tipe tumor DNA diploid (type=2), dan hingga 104 minggu (time=104) dalam masa studi masih bertahan hidup (delta=0).Untuk analisa berdasarkan fungsi survival, silakan ikuti langkah – langkah pada pembahasan sebelumnya. Pembahasan bagian ini akan difokuskan pada fungsi (kumulatif) hazard.
Untuk menentukan fungsi kumulatif hazard, H(t) berdasarkan metode Kaplan-Meier, digunakan hubungan berikut:
H(t) = - ln(S(t)),
dengan S(t) adalah fungsi survival.
Sehingga, prosedurnya adalah:- Estimasi fungsi survival, S(t), sebagai berikut.
Pada contoh ini hanya digunakan data tongue untuk pasien dengan DNA tumor tipe 1, yaitu aneuploid.
- Hitung H(t)=-ln(S(t)), sebagai berikut:
Dari grafik terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil estimasi menggunakan metode Kaplan-Meier (KM) dan Nelson-Aalen (NA). Terjadi peningkatan yang cukup tajam terhadap resiko kematian pada pasien kanker lidah seiring berjalannya waktu (di sekitar t=200) dibandingkan dengan di awal-awal masa studi.
LATIHANLakukan hal serupa untuk data tongue dengan tipe tumor DNA diploid. Bandingkan hasilnya dengan hasil dari tipe aneuploid di atas.
- Tipe DNA tumor apakah yang lebih berbahaya?
- Apakah diperoleh kesimpulan yang sama dengan perbandingan menggunakan fungsi survival, seperti padapembahasan sebelumnya?
- Manakah yang lebih mudah untuk diinterpretasikan, fungsi survival atau fungsi kumulatif hazard?
Referensi:
Embury, S.H, Elias, L., Heller, P.H., Hood, C.E., Greenberg, P.L. and Schrier, S.L. (1977) Remission maintenance therapy in acute myelogenous leukaemia. Western Journal of Medicine, 126, 267-272.
Klein and Moeschberger (1997) Survival Analysis Techniques for Censored and truncated data, Springer. Sickle-Santanello et al. Cytometry 9 (1988): 594-599.
Aalen, O. O. Nonparametric Inference for a Family of Counting Processes. Annals of
Statistics 6 (1978): 701–726.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Relevant & Respectful Comments Only.